12.653 Calon Mahasiswa Baru Bidik UIN Ar-Raniry

Selasa, 22 Mei 2018 20:50

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">BANDA ACEH</span> – Sebanyak 12.653 calon mahasiswa baru menentukan pilihannya pada Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (UM-PTKIN) tahun 2018. Jumlah tersebut naik 33,77 persen dari jumlah peminat sebelumnya, yang berjumlah 9.438 pendaftar dari seluruh Indonesia.</p><p style="text-align: justify; ">Hal itu disampaikan Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr H Farid Wajdi Ibrahim, MA di sela-sela meninjau proses seleksi jalur UM-PTKIN, Selasa (22/5/2018) yang berlangsung di Kampus UIN Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh.
</p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Farid Wajdi mengatakan, secara umum jumlah mahasiswa UIN Ar-Raniry terus meningkat setelah perubahan status dari IAIN menjadi UIN pada 2013 lalu, sebelumnya pada masa IAIN jumlah mahasiswa berkisar 11 ribu dan sekarang mencapai 24 ribu lebih. Dan yang paling luar biasa adalah peminat yang ingin melanjutkan studinya pada UIN Ar-Raniry.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Dijelaskan, dari lima jalur yang diterima UIN Ar-Raniry, hampir semuanya peminat meningkat. Jalur SPAN-PTKIN yang telah berlangsung, peminat pada UIN Ar-Raniry mencapai 14 ribu, dapat diterima hanya 1.600 orang. Dan jalur UM-PTKIN ini yang mendaftar mencapai 12 ribu lebih dengan lokasi tes di 27 Perguruan Tinggi PTKIN seluruh Indonesia.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">“Ini luar biasa peminatnya, peningkatan yang dimaksud antara lain bahwa jumlah peminat masuk UIN Ar-Raniry, jumlah mahasiswa, dosen, gedung dan fasilitas lain telah banyak yang bertambah, termasuk fakultas dan program studi. Ini kepercayaan masyarakat terhadap kampus ini,” paparnya.</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Terkait dengan fasilitas dan program pengembangan kampus, UIN Ar-Raniry menyediakan anggaran lebih Rp 6 miliar untuk Ma’had Jamiah (Pesantren Kampus). Mahasiswa baru wajib masuk asrama selama enam bulan. Di ma’had tersebut, mereka dibina akhlak, karakter dan pemahaman agama, serta bahasa asing.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">“Kita telah merencanakan sejak lima tahun lalu, perubahan IAIN menjadi UIN Ar-Raniry adalah pengintegrasian ilmu umum dengan ilmu agama,” tuturnya.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Wakil Rektor bidang Kelembagaan dan Akademik, Dr H Muhibbuthabary MAg menyebutkan jumlah peminat yang memilih UIN Ar-Raniry melalui jalur UM-PTKIN tahun 2018 mencapai 12.653 calon peserta. Jumlah tersebut naik 33,77 persen dari peminat 2017 lalu yang berjumlah 9.438 pendaftar dari seluruh Indonesia.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">“Tahun 2018 ini yang memilih UIN Ar-Raniry sebanyak 12.653, sementara yang mengikuti tes di kampus UIN Ar-Raniry berjumlah 4.082 peserta. Kebanyakan merekan juga memilih UIN Ar-Raniry, dan 160 peserta di antaranya mengikuti ujian dengan system Computer Based Test (CBT), yang digelar di beberapa lokasi,” ujar Muhib.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Warek I menambahkan, dari jumlah yang mendaftar tersebut, UIN Ar-Raniry melalui jalur UM-PTKIN — yang merupakan jalur keempat — akan menerima sekitar 25 persen dari kuota masing-masing program studi. Diperkirakan sekitar 1.200 yang akan diterima melalui jalur ini.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Secara keseluruhan, UIN Ar-Raniry akan menerima calon mahasiswa baru tahun 2018 ini 5.600 orang. “Selain mahasiswa dari seluruh Indonesia, juga 200 orang disiapkan untuk calon mahasiswa dari luar negeri, baik dari Malaysia, Thailand dan negara-negara lain,” tutur Muhibbuthabary</span></p>