Kemenag dan UIN Kerja Sama Buat Terjemahan Alquran ke Bahasa Aceh
Jumat, 03 Agustus 2018 19:04 <p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">BANDA ACEH</span> – Tujuh orang penerjemah dan tiga panitia menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Aceh. Proses penerjemahan saat ini sudah masuk pada tahap validasi terakhir sebelum lanjut ke proses cetak.
</p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Proses cetak terjemahan Alquran ke dalam bahasa Aceh ini dilakukan Kementerian Agama. Hasil terjemahan dibahas dalam workshop validasi II, yang berlangsung di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, pada 1-3 Agustus 2018. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Ini merupakan pertemuan terakhir tim penerjemah dengan para pakar dan tim lainnya sebelum nantinya naik cetak. Namun sebelumnya juga telah dilakukan beberapa kali workshop/seminar serta workshop validasi pertama dan ini merupakan yang kedua," kata Ketua Panitia Abdul Rani dalam keterangan tertulis, Jumat (3/8/2018). </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Penerjemahan Alquran ke dalam bahasa Aceh merupakan program kerja sama Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh yang ditandatangani pada Maret 2017. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Tim penerjemahan Alquran telah bekerja sejak ditandatangani MoU untuk menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Aceh. Beberapa kali mereka berdiskusi untuk menyamakan persepsi dalam penggunaan bahasa. Selain pertemuan resmi seperti workshop, penerjemah sering membuat rapat bersama tim, termasuk para pakar dan tim ahli lainnya," jelas Rani. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Menurutnya, tim penerjemahan Alquran terdiri atas tujuh penerjemah dan tiga orang panitia. Tim kecil tersebut sudah melakukan berbagai upaya untuk menerima masukan dari para pakar berbagai disiplin ilmu, di antaranya ahli tafsir, pakar bahasa Indonesia dan Aceh, serta budayawan. Pembahasan dilakukan dalam bentuk workshop. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Masyarakat Aceh akan segera memiliki kitab suci Alquran terjemahan dalam bahasa ibu, yakni bahasa Aceh, yang merupakan bahasa yang mayoritas dipakai oleh masyarakat di wilayah Provinsi Aceh. Ini merupakan hasil kerja keras tim penerjemah dan mahakarya UIN Ar-Raniry Banda Aceh," ungkap Rani. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Sementara itu, Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Warul Walidin mengatakan pada awal abad ke-20 salah seorang tokoh Aceh Teungku Mahyuddin pernah menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Aceh untuk pertama kalinya. Terjemahan dalam bentuk bersajak Aceh itu diterbitkan oleh UIN Ar-Raniry (dulu-IAIN) pada 1985. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Alquran terjemahan bersajak Aceh telah diterbitkan dan itu yang pertama dalam bahasa Aceh, selanjutnya pada tahun 2008 mahakarya tokoh Aceh tersebut diterbitkan kedua kalinya yang difasilitasi oleh P3KI Ar-Raniry dengan BRR NAD-NIAS. Sementara ini merupakan yang ketiga penerjemahan Alquran ke dalam bahasa Aceh, dilakukan oleh Kementerian Agama RI bersama UIN Ar-Raniry," kata Warul. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Warul menyatakan Alquran terjemahan ini fungsinya sangat luar biasa bagi generasi di masa akan datang. Mereka dapat mempelajari Alquran dengan bahasa ibu, sehingga untuk penerapan dan pendalaman serta penyerapannya lebih dekat. Selain itu, Alquran terjemahan bahasa Aceh juga dapat diajarkan baik di dalam rumah tangga, TPA, dan tempat pendidikan lainnya. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Kita dapat memperkenalkan Alquran kepada anak-anak kita secara langsung dari bahasa ibu, ini sangat strategis dan luar biasa, sehingga dapat dipahami dengan baik," jelas Warul. </span></p>