APSEII Gelar Muktamar Perdana, Fokus Kurikulum Adaptif dan Riset

BANDUNG – Asosiasi Program Studi Ekonomi Islam Indonesia (APSEII) sukses menggelar muktamar perdana yang berlangsung di Auditorium Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Rabu, 12 November 2025.

Rangkaian kegiatan dalam muktamar cukup padat, mulai dari hari pertama beragendakan International Collaboration Conference on Islamic Economics (ICCEIS) 2025 yang bertemakan “Rebuilding Islamic Economics for Sustainable Development”, sidang muktamar terkait pembahasan perubahan AD/ART dan pemilihan ketua umum baru, hingga International Community Services (the importance of Islamic economic education in Muslim families).

Sementara pada hari kedua, dilanjutkan juga dengan workshop kurikulum nasional ekonomi Islam dan review kurikulum bersama Prof Asad Zaman dari Akhuwat University, Lahore, Pakistan.

Salah satunya, guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Prof Dr Raditya Sukmana SE MA yang turut hadir sebagai narasumber dalam ICCEIS 2025 memaparkan pentingnya kurikulum ekonomi Islam yang adaptif terhadap fintech syariah, industri halal, dan integrasi teknologi digital.

“Kita berharap pendidikan ekonomi Islam harus bertransformasi agar relevan dengan tantangan di era global, adanya kegiatan seminar internasional ini sudah menjadi waktunya kita mengadopsi hal-hal penting terkait tren halal yang juga bisa menjadi salah satu penguatan riset dan penambahan bobot akademik kita di Indonesia kedepannya,” sebut Prof Raditya yang dikenal luas sebagai periset pada bidang wakaf sebagai instrumen pemberdayaan masyarakat.

Ketua Prodi Ekonomi Syariah UIA Aulia Fitri SKom MM yang ikut dalam hadir dalam kegiatan APSEII tersebut, menyebutkan keikutsertaan UIA dalam rangkaian acara muktamar APSEII ada banyak hal yang bisa dijadikan pijakan kedepan dalam jejaring akademik.

“Rangkaian kegiatan muktamar APSEII terbilang padat dan juga menarik, selain memperkuat jejaring akademik dan riset, dalam kesempatan tersebut seluruh anggota dari APSEII juga menggelar penandatanganan kerja sama berupa Memorandum of Agreement (MoA) dan Implementing Agreement (IA) dengan Akhuwat University,” sebutnya.

Lebih menariknya juga, tambah Aulia, diantara rangkaian kegiatan seluruh prodi ekonomi syariah di Indonesia juga menyepakati terkait profil lulusan dan juga Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) serta mata kuliah wajib yang harus dimiliki oleh setiap prodi ekonomi syariah.

“Pembahasan terkait poin-poin profil lulusan, CPL, serta kurikulum yakni mata kuliah wajib ini tentu menyita perhatian. Sejumlah masukan dan diskusi antar prodi ekonomi syariah juga berlangsung alot dan menghasilkan putusan yang disepakati,” tuturnya.

Dalam muktamar APSEII ini juga akhirnya menetapkan kembali Ketua Umum periode 2025-2028, yakni Cupian, SE MT PhD yang juga Ketua Prodi Ekonomi Syariah FEB Universitas Padjadjaran.

admin:

This website uses cookies.