ACEH UTARA – Gerakan masyarakat hidup sehat merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Angka kejadian penyakit degeneratif semakin meningkat.

Permasalahan yang terjadi salah satunya adalah ketidaktahuan penderita akan kondisi kesehatanya.

Pendapat itu disampaikan dr Cut Sidrah MSc dari Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh (Unimal) kepada masyarakat Reuleut Timu Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara dalam kegiatan program pengabdian masyarakat di balai desa setempat, Sabtu (29/10/2022).

“Minimnya tingkat pemahaman dan kesadaran diri untuk melaksanakan pemeriksaan rutin sehingga penyakit degeneratif berkembang,” sebut Cut Sidrah.

Beberapa di antaranya berkembang menjadi penyakit paliatif maka perlu upaya kegiatan pelatihan penatalaksanaan kesehatan masyarakat terkait penyakit degenerative dan paliatif.

“Penyuluhan kesehatan adalah salah satu metode yang dapat diterapkan untuk tindakan preventif guna mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga kesehatan,” tambah Cut Sidrah.

Melalui metode penyuluhan maka pemeliharaan kesehatan masyarakat dapat dimulai dari kesadaran setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat luas.

Kegiatan penyuluhan langsung ke masyarakat terutama masyarakat yang masih jauh dari jangkauan media informasi maupun fasilitas kesehatan akan dapat membantu masyarakat mendapatkan informasi kesehatan, maka dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat mendukung hak literasi informasi kesehatan setiap individu.

“Tujuan pengabdian ini adalah memberikan edukasi pengetahuan kepada masyarakat Gampong  Reulet Timur tentang pentingnya mengetahui penyakit degeneratif dan memberi pengetahuan terhadap penyakit degeneratif seta pencegahan yang harus diketahui terkait pengurangan risiko penyakit degenerative,” jelas Cut Sidrah.

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini juga ikut serta dua dosen fakultas kedokteran Unimal yaitu dr Nora Maulina M.Biomed dan dr Mulyati Sri Rahayu M,Si, dengan melibatkan 10 mahasiswa kedokteran.[ds]