Kisah Abrar Taimullah, Alumni SMA Modal Bangsa Kuliah di ITB

Senin, 13 November 2023 16:23
Abrar Taimullah. (Foto: Dok. ITB)

BANDUNG – Perkenalkan ini Abrar Taimullah mahasiswa dengan predikat lulusan terbaik di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (FTTM ITB) dengan IPK 3,98 pada Wisuda Pertama ITB, Oktober 2023.
Terkait dengan prestasinya ini, Abrar mengaku tidak menyangka. Karena selama menjalani perkuliahan ia hanya berusaha untuk tetap rajin belajar sehingga bisa lulus tepat waktu.

Usahanya ini terbukti berhasil dengan beberapa kali mendapatkan Indeks Prestasi (IP) 4.00 selama berkuliah. Tak sembarangan, Abrar juga mengambil jalur percepatan atau fast track di ITB untuk berkuliah S1 dan S2 dalam waktu 5 tahun.

Proses Pengembangan Diri Abrar

Dalam ceritanya, Abrar mengaku kala di bangku sekolah ia bukanlah siswa yang rajin di bidang akademik. Ia lebih tertarik berkegiatan di organisasi dan perlombaan di bidang olahraga basket dan futsal.

Namun, keadaan itu berubah kala ia duduk di kelas 3 SMAN Modal Bangsa, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Jiwa ambisinya muncul karena bercita-cita masuk ke ITB.

Kala itu, ia menyadari bila ingin masuk ke ITB diperlukan persiapan yang matang. Prosesnya untuk masuk ke ITB-pun tak mudah lantaran gagal dalam proses SNMPTN.

Meski begitu ia tak menyerah dan mencobanya melalui jalur SBMPTN. Persiapan terus dimatangkan, salah satunya mengikuti kelas bimbingan belajar setiap harinya secara intensif.

Kegigihan itu terbayar karena ia berhasil masuk ITB. Sejak saat itu, Abrar menjadi terbiasa belajar dengan rajin selama kuliah dengan tetap mengembangkan diri melalui organisasi yang ada di kampus seperti Ikatan Mahasiswa Metalurgi (IMMG) ITB dan juga Unit Kebudayaan Aceh (UKA) ITB.

Sempat Jadi ‘Sultan’

Abrar mengaku selama berkuliah di ITB pengalaman yang paling berkesan adalah ketika menjadi ‘Sultan’ karena seakan memiliki rumah dan punya tempat untuk pulang. Hal itu ia dapatkan ketika menjadi ketua unit dalam organisasi Unit Kebudayaan Aceh (UKA).

“Masa-masa itu merupakan masa paling bahagia di ITB buatku. Rasanya seperti punya rumah, yang awalnya hanya ingin challenge diri sendiri untuk mengetahui batasan, akhirnya mendapatkan tempat berpulang untuk jadi diri sendiri lagi,” ungkapnya dikutip dari rilis di laman resmi ITB, Sabtu (11/11/2023).

Kala menjadi ‘Sultan’ ia belajar banyak bagaimana cara manajemen waktu dalam mengimbangi organisasi dan akademik. Meski cukup lelah, semuanya terasa menyenangkan karena ada rasa ‘cinta’ dalam prosesnya.

“Cukup lelah sebenarnya sewaktu menjadi Sultan, setiap hari harus memikirkan UKA dan memikirkan bagaimana caranya bisa menyeimbangkan antara akademik dan organisasi, tapi karena aku sudah jatuh cinta dengan UKA, semuanya jadi terasa menyenangkan saja biarpun banyak tantangan dan masalah sekalipun,” tuturnya.

Melalui keberhasilan akademiknya yang luar biasa ini, Abrar memberikan pesan bagi calon mahasiswa yang ingin mengikuti jejaknya di ITB. Caranya hanya terus rajin belajar dan bersaing sejak pertama kali masuk di ITB.

“Batasan dalam kehidupan itu munculnya dari diri sendiri. Setiap mahasiswa harus berusaha menjadi yang terbaik dengan versinya masing-masing dan jangan takut untuk mencoba hal-hal baru,” tutupnya.

Sumber: detik.com

Berita Terkait