Bupati Aceh Besar Surati Menhub Minta Bandara SIM Tutup Sementara

Sabtu, 28 Maret 2020 15:12

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">ACEH UTARA</span> – Bupati Aceh Besar Mawardi Ali menyurati Menteri Perhubungan (Menhub) menutup sementara Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM). Penutupan ini untuk mencegah penyebaran virus Corona di Tanah Rencong.</p><p style="text-align: justify; ">Surat bernomor 553.1/1296 ditujukan Mawardi kepada Menhub c/q Perhubungan Udara. Surat dengan perihal 'permohonan penutupan Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar' itu dikirim Mawardi pada Jumat (27/3/2020). Jabatan Menhub sementara diisi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan karena Budi Karya Sumadi dirawat setelah terinfeksi virus Corona.</p><p style="text-align: justify; ">Pada poin pertama surat, Mawardi menjelaskan penyebaran virus Corona terus meningkat di seluruh dunia. Hal itu berdampak pada korban jiwa sehingga perlu penanganan secara cepat, tepat, dan fokus.</p><p style="text-align: justify; ">Selain itu, Mawardi mengungkapkan penyebaran COVID-19 sudah sampai ke Aceh dan pasien tersebut tiba di Tanah Rencong melalui Bandara SIM. Bandara internasional tersebut terletak di Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar.</p><p style="text-align: justify; ">"Berkenan dengan hal tersebut, harapan kami penutupan untuk sementara Bandara Sultan Iskandar Muda untuk penerbangan komersial merupakan salah satu solusi yang tepat agar penyebaran COVID-19 tidak semakin luas di Aceh," isi poin ketiga surat Mawardi.</p><p style="text-align: justify; ">Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar Muhajir membenarkan bahwa Bupati Mawardi menyurati Kemenhub untuk meminta bandara ditutup. Salah satu alasannya, di daerah tersebut sudah ada satu pasien positif Corona.</p><p style="text-align: justify; ">"Salah satunya iya (karena ada pasien positif Corona)," kata Muhajir saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (28/3/2020).</p><p style="text-align: justify; ">Menurutnya, langkah lain yang dilakukan Pemkab Aceh Besar untuk mencegah penyebaran virus Corona adalah meminta pihak tol Sigli-Banda Aceh menghentikan sementara pekerjaan.</p><p style="text-align: justify; ">"Mengingat banyaknya jumlah pekerja di sana," jelasnya.</p><p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">Bandara SIM Siap Ikuti</span></p><p style="text-align: justify; ">Sementara itu, PT Angkasa Pura II Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar, mengaku akan mengikuti keputusan Ditjen Perhubungan Udara selaku regulator penerbangan sipil di Indonesia. Pihak bandara juga sudah menggelar rapat dengan pihak terkait.</p><p style="text-align: justify; ">"Apabila ada kebijakan terbaru dari Kementerian Perhubungan terkait dengan penutupan operasional bandara, kami sebagai pengelola bandara akan support dan menjalankan kebijakan tersebut," kata Executive General Manager Bandara Sultan Iskandar Muda Indra Gunawan dalam keterangan kepada wartawan.</p><p style="text-align: justify; ">Indra menjelaskan, sesuai dengan surat dari Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan bernomor HK.104/3/1/DRJU.KUM-2020, keputusan buka atau tutup bandara adalah kewenangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Keputusan buka atau tutup bandara harus diperhitungkan secara matang oleh berbagai pihak dengan melihat peran suatu bandara di suatu wilayah, sehingga penutupan tersebut tidak menimbulkan permasalahan baru.</p><p style="text-align: justify; ">"Berdasarkan hasil rapat terbatas kemarin, penerbangan saat ini sangat diperlukan untuk pengiriman sampel COVID-19 ke Litbangkes Jakarta. Penerbangan juga diperlukan untuk pengiriman logistik, alat-alat kesehatan, kargo, dan pos," ujarnya.</p><p style="text-align: justify; ">Menurutnya, Bandara SIM saat ini masih melayani penerbangan dan beroperasi dengan operasi minimum. Pergerakan pesawat dan penumpang yang datang dan berangkat berkurang 50 persen dari kondisi normal.</p><p style="text-align: justify; ">Selain itu, jelasnya, Bandara SIM saat ini sudah tidak melayani penerbangan internasional, seperti tujuan Kuala Lumpur dan Penang. Penghentian kegiatan operasional itu sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari pihak maskapai.</p><p style="text-align: justify; ">"Namun penerbangan domestik masih beroperasi dengan jumlah yang minimum," beber Indra.</p>