Koperasi Komunitas Aceh di Malaysia Mulai Beraktivitas

Senin, 01 Juli 2019 20:21

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">KUALA LUMPUR</span> – Koperasi MASA Kuala Lumpur Berhad rintisan Komunitas Melayu Aceh Malaysia (KMAM) yang masih dalam proses pendirian mulai menjalankan aktivitasnya, Ahad (30/6/2019).
</p><p style="text-align: justify; "><span style="background-color: transparent;">Kegiatan tersebut ditandai dengan peresmian penjualan hasil laut dari pusat pendaratan ikan langsung ke pusat penjualan di Pasaraya Aura Baru, Kampung Paya Jaras Hilir yang dikelola Koperasi MASA Kuala Lumpur Berhad.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Peresmian penjualan hasil laut tersebut dilakukan oleh Menteri Pertanian dan Industri Pertanian Dasar Malaysia Dato’ Salahuddin bin Ayub.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Penjualan hasil laut dari pusat pendaratan ke pusat penjualan terpilih ini merupakan sebagian dari program perintis pendirian Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru atau Centre for Economic Growth (CEG).&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Salahuddin mengatakan inisiatif pendirian CEG dilaksanakan pemerintah Malaysia dalam usaha memerangi perantara sekaligus memberi manfaat kepada nelayan dan menanggulangi beban biaya hidup masyarakat.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Ini adalah program perintis CEG yang mana hasil laut dipasarkan langsung kepada rakyat tanpa melalui perantara. Sebagai contoh ikan kembung yang biasanya berharga antara RM15 hingga RM16 per kilogram dijual pada harga RM9.50 hingga RM10 per kilo sehingga penurunannya kira-kira 30 persen," katanya.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Dia menargetkan pembukaan kira-kira 50 CEG di seluruh negara bagian pada tahun ini agar rakyat bisa mendapatkan barang keperluan sehari-hari pada harga yang sesuai tanpa merugikan kelompok pemasok.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Pada kesempatan tersebut Presiden Komunitas Melayu Aceh Malaysia Datuk Mansyur Usman menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Malaysia yang telah banyak membantu rakyat Malaysia keturunan Aceh ataupun rakyat Aceh di Aceh setelah musibah gempa dan tsunami pada 2004.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Selama ini kami selalu bangga dengan pencapaian orangtua kami keturunan Aceh seperti Tan Sri Hanafiah Hussain dan almarhum Tan Sri Sanusi Junid yang banyak berjasa untuk Pemerintah Malaysia," katanya.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Turut hadir bekas Ketua Majelis Penasihat Pemerintah Malaysia Tun Daim Zainuddin, Sekretaris Kepala Kementerian Pertanian dan Industri Pertanian Dasar Datuk Salehhuddin Hassan serta Ketua Lembaga Kemajuan Ikan Malaysia (LKIM) Muhammad Faiz Fadzil.</span></p>