Facebook Siap Hadirkan Fitur Cegah Berita Palsu di Indonesia
Senin, 21 Mei 2018 12:39<p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">JAKARTA </span>- Awal April lalu, Facebook baru saja meluncurkan fitur Third Party Fact Checker yang gunanya untuk memeriksa keaslian berita yang disebar di platform-nya. <br></p><p style="text-align: justify;">Fitur ini merupakan hasil kerja sama antara Facebook dengan media lokal di Indonesia untuk mencari sumber berita dan membandingkannya dengan berita yang beredar di News Feed Facebook.<br></p><p style="text-align: justify;">Tidak hanya dengan program Third Party Fact Checker, Facebook Indonesia juga rencananya akan mengaplikasikan berupa fitur Breaking News untuk menyeleksi berita-berita yang sedang viral di masyarakat untuk memenuhi News Feed pengguna. <br></p><p style="text-align: justify;">Facebook berkomitmen mengedepankan kredibilitas berita berdasarkan sumber dan media yang memberitakan, seperti akan menginformasikan jurnalis atau berita lain yang dikeluarkan media tersebut.<br></p><p style="text-align: justify;">"Fokus kami sekarang adalah mengidentifikasi mana sumber-sumber yang kredibel dan tidak. Kami akan tambahkan fitur selain Third Party Fact Checker yang sudah dijalankan saat ini. Nantinya akan diaplikasikan fitur Breaking News dan informasi untuk sumber berita yang kredibel," ujar News Partnership Lead Facebook Indonesia, Alice Budisatrijo, dalam acara jumpa pers di kantor Facebook, Capital Place, Jakarta, Jumat (18/5/2018).</p><p style="text-align: justify;">Alice juga menambahkan fitur-fitur tambahan tersebut akan mendukung produk jurnalistik yang berkualitas dan membantu media-media di Indonesia mendapatkan engagement yang lebih baik.<br></p><p style="text-align: justify;">"Dengan mengedepankan kredibilitas berita dan juga ada kurasi breaking news, sumber-sumber berita bisa menggunakan fitur ini yang akan membantu engagement penyebarannya di Facebook," tambahnya.<br></p><p style="text-align: justify;">Untuk menangkal konten-konten negatif, Facebook memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menangkal berita palsu, pornografi, dan terorisme.<br></p>