Aceh Kekurangan Wasit Sepak Bola Bersertifikasi C2 PSSI

Sabtu, 19 Oktober 2019 20:22

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">BANDA ACEH </span>- Asosiasi Provinsi PSSI Aceh menyatakan provinsi ujung barat Indonesia tersebut kekurangan wasit bersertifikasi, terutama C1 dan C2 PSSI yang merupakan syarat minimal memimpin pertandingan tingkat provinsi.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Aceh Nazir Adam di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan, selama ini di Aceh banyak wasit yang mengantongi sertifikasi C3, sedangkan C2 dan C1 masih sangat sedikit.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">"Kekurangan wasit ini membuat PSSI maupun pihak lainnya di Aceh terkendala menggelar pertandingan tingkat provinsi, seperti kompetisi Liga 3," ungkap Nazir Adam.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Oleh karena itu, lanjut Nazir Adam, Asosiasi Provinsi PSSI Aceh terus berupaya melahirkan wasit bersertifikasi C2 guna memenuhi kebutuhan terhadap perangkat pertandingan.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Upaya yang dilakukan di antaranya menggelar kursus wasit sertifikasi C2 PSSI. Kursus yang digelar sejak 15 Oktober lalu berhasil meluluskan 31 wasit yang berasal dari 23 kabupaten/kota di Aceh serta dua orang di antaranya dari Sumatera Utara.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">"Walau mereka sudah dinyatakan lulus dan mengantongi sertifikasi C2 PSSI, namun mereka harus mengikuti satu ujian lagi sebelum memimpin pertandingan," sebut Nazir Adam.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Mantan Wakil Bupati Pidie tersebut mengingatkan, wasit yang lulus sertifikasi, tidak berhenti di C2, tetapi bisa ditingkatkan ke C1. Bahkan harus bisa menjadi wasit FIFA yang memimpin pertandingan internasional.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">"Kami juga mengingatkan agar menjadi perangkat pertandingan yang profesional serta mengubah citra jelek wasit selama ini. Tugas wasit tidaklah enak dan harus siap menerima ucapan negatif masyarakat," kata Nazir Adam.</p>