10.000 UKM Aceh Mulai Jualan Online

Jumat, 07 September 2018 20:45

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">BANDA ACEH</span> – Sebanyak 10.000 Usaha Kecil Menengah (UKM) di Aceh saat ini menjadi pelapak di Bukalapak. Para pengusaha kecil menengah ini terus digenjot agar dapat go digital dengan jangkauan pemasaran yang lebih luas.
</p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Di Buka Lapak ada 10.000 UKM dari Aceh, kalau seluruh UKM di Bukalapak itu 4 juta UKM," kata Corporate Communication Manager Bukalapak, Evi Andini kepada wartawan di Kantor Gubernur Aceh, Jumat (7/9/2018).&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Menurutnya, UKM di Aceh saat ini sudah bagus tapi belum banyak yang go digital. Para pengusaha kecil-menengah di Tanah Rencong masih memasarkan produk mereka di seputaran Aceh atau provinsi tetangga.&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Dari Aceh yang sudah gabung di Bukalapak komoditas paling laku itu kopi, dan lainnya," Evi.&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Saat ini sebanyak lebih dari 4 juta UKM telah bergabung di Bukalapak, ditambah dengan jumlah pengguna yang mencapai 50 juta di seluruh Indonesia. Bukalapak juga besar oleh komunitas pelapak yang tersebar di lebih dari 100 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Upaya kolaborasi ini dimulai dari Aceh. Bukalapak berharap upaya untuk mendorong kemajuan para UKM di Tanah Rencong mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah.&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Kami secara konsisten membangun sistem dan teknologi yang dapat membantu berbagai macam UKM yang di seluruh Indonesia, dan diharapkan dapat memberikan berbagai benefit yang dapat membantu para UKM untuk meningkatkan usaha mereka," ungkapnya.&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Kami saat ini sedang membangun sebuah teknologi yang dapat mengintegrasikan jutaan UKM di Indonesia dimana kami percaya akan memberikan sebuah keuntungan yang sangat baik bagi para UKM di seluruh Indonesia dan juga memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat Indonesia. Kami yakin teknologi yang sedang kami bangun ini akan memberikan gebrakan yang sangat luar biasa bagi masyarakat Indonesia dan UKM," jelas Evi.&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Sementara itu Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) yang juga Gubernur Jawa Timur Soekarwo, mengatakan, Indonesia saat ini punya teknologi yang semuanya dikerjakan oleh anak-anak muda. Selain itu, pasar Indonesia masih mempunyai peluang sangat besar untuk keperluan seperti itu.&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Kalau itu dilakukan, potensi di Aceh ini potensi raksasa. Jack Ma itu memerlukan durian tiap bulannya 300 ton. Kalau di sini tanahnya subur ditanam durian seperti itu bisa sampai Jack Ma terhadap durian. Tapi duriannya jangan dijual dalam bentuk durian tapi produk-produk yang dilakukan," jelas Karwo.&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Ini kan raksasa ekonomi ini. Ini saya kira anak-anak muda punya semangat luar biasa, itu nanti dengan anak-anak muda di sini, buka lapak tadi sudah menyampaikan sudah ada 10.000 di sini tapi memang packaging nya kurang bagus," ungkap Karwo.&nbsp;</span></p>