50 hektare lahan gunung di Aceh terbakar
Minggu, 22 Juli 2018 21:51 <p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">BANDA ACEH </span>- Sekitar 50 hektare hutan dan lahan berada di daerah dataran tinggi yang merupakan penghasil kopi kualitas ekspor di kawasan pengunungan Kabupaten Aceh Tengah, terbakar.
</p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Ahad (22/7/2018), mengatakan, lahan yang terbakar ini tepat di bagian Selatan Danau Laut Tawar di Takengon. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Kobaran api telah berhasil dipadamkan kemarin (Sabtu, 21/7/2018) malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Saat ini, seluruh personEl damkar (pemadam kebakaran) sudah kembali ke posko," terang Teuku Ahmad </span><span style="background-color: transparent;"> </span><span style="background-color: transparent;">Dadek . </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Ia menyebut, puluhan hektare di wilayah pengunungan yang terbakar di Aceh Tengah ini terjadi di dua desa, yakni Jongok Meluem dan Mendale yang keduanya di Kecamatan Kebayakan. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Tim dari intansi terkait termasuk petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, langsung mengerahka satu unit damkar untuk melakukan pemadaman titik api di lokasi kejadian. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Mudahnya akses menuju lokasi, sehingga tim kita bisa memadamkan titik api. Walau tidak ada korban jiwa, tapi penyebab kebakaran sudah ditangani pihak yang berwajib," kata Dadek. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat sebelumnya di pekan ini menyebut, satelit mendeteksi lima titik panas muncul di Aceh. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Ada lima titik panas, tiga diantaranya di Aceh Utara, dan dua di Aceh Tengah," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Zakaria Ahmad menjelaskan, ketiga titik panas di Aceh Utara terkosentrasi di satu kecamatan, yakni Sawang dengan masing-masing miliki tingkat kepercayaan atas kebakaran hutan dan lahan 68, 50, dan 47 persen. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Lalu kedua titik panas di Aceh Tengah juga terkosentrasi di satu kecamatan, yakni Bintang yang masing-masing memiliki tingkat kepercayaan 90, dan 57 persen. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Terdapat satu titik panas di Kecamatan Bintang, kita nyatakan sebagai titik api karena memiliki tingkat kepercayaan lebih dari 81 persen," tegas Zakaria.</span></p>