BNN Ubah Ladang Ganja Jadi Lahan Produktif

Minggu, 21 April 2019 15:32

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">JAKARTA</span> – Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung langkah strategis Badan Narkotika Nasional (BNN) di bawah kepemimpinan Komjen Heru Winarko menjalankan program Grand Design Alternative Development (GDAD).
</p><p style="text-align: justify; ">Bamsoet mengatakan, dengan program ini maka BNN tidak hanya sekadar memberangus keberadaan lahan ganja semata, namun mengalihfungsikannya menjadi agrowisata, pertanian produktif, maupun lainnya yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
</p><p style="text-align: justify; ">Dia menegaskan bahwa program ini telah sukses dijalankan di Desa Meunasah Bungo, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh.
</p><p style="text-align: justify; ">Berkat kerja sama BNN dengan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar, lahan ganja seluas 25 hektar berhasil diubah menjadi lahan pertanian produktif seperti jagung.
</p><p style="text-align: justify; ">"Langkah taktis BNN ini tak hanya memberantas peredaran ganja, melainkan juga mencegah dengan konsep pemberdayaan masyarakat,” ujar Bamsoet menanggapi berbagai proyek keberhasilan GDAD yang dijalankan BNN di Aceh, Ahad (21/4/2019).
</p><p style="text-align: justify; ">Bamsoet memahami, tidak mudah bagi BNN mengubah perilaku masyarakat yang sebelumnya telah bergantung kepada lahan gaja sebagai sumber pendapatan perekonomian.</p><p style="text-align: justify; ">Di sisi lain, pemberangusan lahan ganja juga tidak membuat efek jera, lantaran ditutup satu tumbuh lagi yang baru. Begitu juga dari segi penindakan hukum yang tidak menghasilkan banyak perubahan.
</p><p style="text-align: justify; ">"Ini menunjukan konsep pemberdayaan untuk pencegahan ternyata lebih jitu dilakukan ketimbang segi penindakan secara hukum,” kata politikus Partai Golkar, itu.
</p><p style="text-align: justify; ">Dia mencatat, program GDAD telah dijalankan di tiga kabupaten di Provinsi Aceh sebagai proyek percontohan, yakni di Aceh Besar, Gayo Lues dan Bireuen.
</p><p style="text-align: justify; ">DPR melihat GDAD sebagai langkah positif. Pihaknya akan mengordinasikan agar berbagai kementerian dan lembaga bisa mendukung.
</p><p style="text-align: justify; ">"Misalnya Kementerian Pertanian dengan menyiapkan bibit dan pupuk, Kementerian PUPR dengan menyiapkan infrastruktur jalan dan irigasi, serta kementerian dan lembaga lainnya,” pungkas Bamsoet.</p>