Bahaya Menghisap Shisha Saat Ramadhan

Kamis, 24 Mei 2018 10:37

<p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">JAKARTA </span>- Shisha kerap menjadi alternatif bagi perokok yang ingin mengurangi atau menghentikan kebiasaannya. Di bulan Ramadhan, para penyuka shisha dapat menikmatinya setelah waktu berbuka, atau sebelum dan saat makan sahur.<br><br>Namun, pakar kesehatan menyoroti peningkatan bahaya menghisap shisha selama bulan Ramadhan. Dokter menganjurkan untuk menghindari gaya merokok tembakau ala Timur Tengah menggunakan tabung berisi air itu.<br><br>Hal tersebut disampaikan Dr Ghania Slimani, spesialis kardiologi di Health Shield Medical Center, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Bahaya yang dia sebutkan ada kaitannya dengan dehidrasi tubuh akibat menjalankan ibadah puasa.<br><br>"Tubuh yang mengalami dehidrasi membutuhkan lebih banyak oksigen dan glukosa sehingga lebih responsif terhadap efek buruk tembakau. Darah menjadi lebih kental dengan risiko penggumpalan lebih tinggi," ungkapnya.<br><br>Tekanan darah seseorang pun cenderung meningkat dan jantung berpotensi mengalami risiko irama detak yang tidak teratur. Selain itu, spasme koroner akibat nikotin setelah menghisap shisha dapat memicu serangan jantung.<br><br>Bahaya lain diulas dalam studi yang pernah dipublikasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Riset mengungkap bahwa asap yang dihirup saat mengonsumsi shisha selama satu jam sama dengan asap 100 batang rokok.<br><br>Baik shisha maupun rokok tembakau mengandung lebih dari 4.000 senyawa kanker dan racun, termasuk nikotin, tar, dan karbon monoksida. Kadar zat kimia asap tembakau berpotensi lebih tinggi menyebabkan kanker setelah melewati air.<br><br>Slimani berharap perokok maupun penghisap shisha mau mempertimbangkan untuk menghentikan kebiasaannya. Terlebih, ada risiko penyakit menular karena pipa shisha tidak selalu dibersihkan dengan benar, dikutip dari laman Arabian Business.<br></p>