DPRA Revisi Qanun Lembaga Wali Nanggroe

Senin, 02 September 2019 19:55

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">BANDA ACEH</span> – DPR Aceh merevisi qanun atau peraturan daerah yang mengatur Lembaga Wali Nanggroe, agar tugas dan fungsi lembaga pemangku ada dan pengawal perdamaian tersebut lebih optimal.</p><p style="text-align: justify; ">Ketua Komisi I DPR Aceh Azhari Cage di Banda Aceh, Senin, mengatakan, revisi atau perubahan qanun tersebut untuk menguatkan kelembagaan Wali Nanggroe.</p><p style="text-align: justify; ">"Qanun Lembaga Wali Nanggroe ini sudah mengalami perubahan sekali dan yang ini perubahan kedua. Perubahan tidak boleh melebihi dari 50 persen yang diatur dalam qanun," sebut Azhari Cage.</p><p style="text-align: justify; ">Sebelumnya, kelembagaan Wali Nanggroe diatur dalam Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2012. Kemudian direvisi menjadi Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2013 tentang perubahan Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2012 tentang Lembaga Wali Nanggroe.</p><p style="text-align: justify; ">Politisi Partai Aceh itu menyebutkan, selama ini Lembaga Wali Nanggroe memiliki kelemahan seperti tumpang tindih tugas dan kewenangan antara kesekretariatan dengan personal Wali Nanggroe.</p><p style="text-align: justify; ">Dengan revisi ini, tumpang tindih dipertegas. Termasuk memperjelas tugas dan kewenangan bidang-bidang di Lembaga Wali Nanggroe dengan personal Wali Nanggroe.</p><p style="text-align: justify; ">"Dalam revisi qanun ini juga mengatur staf khusus personal Wali Nanggroe serta kebutuhan lainnya. Artinya, revisi Qanun Lembaga Wali Nanggroe ini lebih kepada penyempurnaan," kata Azhari Cage.</p><p style="text-align: justify; ">Azhari Cage menyebutkan Komisi I DPR Aceh ditugaskan membahas Qanun Lembaga Wali Nnggroe. Pembahasannya sudah memasuki tahap akhir. Komisi I DPR Aceh juga sudah menggelar rapat dengar pendapat umum.</p><p style="text-align: justify; ">"Sedangkan konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri akan kami lakukan beberapa hari ke depan. Target kami, Qanun Lembaga Wali Nanggroe ini tuntas sebelum berakhirnya masa jabatan DPR Aceh 2014-2019 akhir September ini," kata Azhari Cage</p>