KKB di Aceh Timur Diduga Jaringan Mujahidin

Minggu, 28 April 2019 15:33

JAKARTA – Pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Aceh Timur, Nasir Agung, tewas dalam kontak tembak. Buron kasus penculikan itu diduga terlibat dalam jaringan mujahidin.

"Jadi KKB ini diduga dari jaringan mujahidin yang dulu pernah melakukan aksi-aksi tindak pidana di Aceh," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Humas Polda Aceh Kombes Ery Apriyono kepada wartawan, Jumat (26/4/2019).

Polisi masih mendalami keberadaan kelompok ini. Menurut Ery, pihaknya masih menelusuri terkait kemungkinan ada teman-teman Nasir yang belum tertangkap.

Saat dilakukan penggerebekan pada Rabu (24/4/2019) malam, satu anggota KKB berhasil melarikan diri. Sementara satu orang berinisial Mah (34) ditangkap di lokasi. Proses penangkapan kelompok ini berlangsung dramatis karena sempat terjadi kontak tembak selama 45 menit.

"Sampai sekarang tim masih melakukan progress pengembangan upaya-upaya penyelidikan dan penyidikan. Mereka ini gerombolan, kemungkinan mereka ini masih mempunyai teman-temannya," ungkap Ery.

Ery mengungkapkan, dalam penangkapan ini polisi menemukan dua pucuk surat berisi tentang aturan tentara mujahidin. Selain itu, ditemukan tiga pucuk senjata laras panjang jenis AK.

"Sementara untuk senjatanya masih kita dalami apakah bekas senjata konflik atau senjata yang mereka dapatkan dengan cara ilegal," ungkap Ery.

Untuk satu anggota KKB yang ditangkap, masih diperiksa di Mapolres Aceh Timur. Rencananya Mah dibawa ke Polda Aceh.