Komputer SMA di Aceh Utara Raib
Jumat, 27 Juli 2018 11:11 <p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">ACEH UTARA</span> – Sebanyak empat unit komputer di laboratorium SMA Negeri 1 Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, raib digasak maling, menyebabkan kerugian sekolah mencapai puluhan juta rupiah.
</p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kapolsubsektor Kecamatan Pirak Timu Iptu Heri di Lhoksukon, Kamis mengatakan, barang elektronik yang dicuri tersebut merupakan inventaris sekolah. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Pencurian komputer di SMAN I Pirak Timu yang terletak di Gampong (Desa) Alue Bungkoh ini, diketahui pada Kamis, sekitar pukul 11.00 WIB, saat pihak sekolah melaporkan kepada kita," kata Iptu Heri. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Iptu Heri merincikan, inventaris sekolah yang raib di laboratorium tersebut berupa dua unit komputer server merk Lenovo, dua unit komputer clients merk Lenovo, satu unit CPU Vostro dan dua unit Uninteruptible Power Supply (UPS). </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Dikatakan, pencurian ini pertama kali diketahui oleh Safrina (32), Nurasna (29), dan Nurhayati (49), ketiganya guru honorer di sekolah itu. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Menurut Heri, saat itu ketiga saksi ini hendak memasuki laboratorium komputer di sekolah tersebut, dengan maksud untuk bekerja memasukkan data PMP (penjamin mutu pendidikan). </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Namun saat saksi Safrina memasukkan kunci pintu besi ruang lab, kunci tidak bisa masuk, setelah diperiksa yang mana di dalam lubang kunci pintu besi itu ada patahan kunci lain yang menyangkut. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Safrina berupaya membuka kunci pintu besi itu dari arah dalam, dan setelah pintunya terbuka, saksi kemudian membuka kunci pintu kayu, dan setiba di ruangan dia melihat barang inventaris tersebut telah hilang," jelasnya. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Mengetahui kejadian ini, saksi melaporkan peristiwa ini kepada kepala sekolah, Supriariadi, yang selanjutnya dilaporkan ke Kapospol Pirak Timu dan oleh Kapolsubsektor memberitahukan perihal ini ke Polsek Matangkuli, guna proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Akibat kejadian tersebut, pihak sekolah mengalami kerugianlebih kurang Rp 50 juta," katanya.</span></p>