Media Massa Diingatkan Tak Bangkitkan Paham Radikal

Sabtu, 26 Mei 2018 13:15

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">JAKARTA </span>- Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menilai media massa memiliki peran penting dalam upaya pemberantasan tindak pidana terorisme.
</p><p style="text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent;">Dia meminta media tidak justru ikut membangkitkan terorisme atau paham radikalisme."Jangan memviralkan narasi-narasi paham radikalisme yang 'mengglory-fikasi' ini teroris," kata Mbai dalam diskusi MNC Trijaya Network bertajuk Pemberantasan Terorisme di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5/2018).&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Dia meminta media massa memberikan porsi banyak bagi para tokoh agama yang menyejukkan, mendamaikan dan mencerahkan. "Mulai hari ini mari kita ganti itu, jangan yang teroris radikal yang dimasukkan di situ. Tapi yang damai, yang moderat," katanya.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent;">Kemudian, lanjut dia, narasi-narasi yang toleransi perlu diangkat media massa. Dia melanjutkan, jika itu bisa dilakukan maka tindak pidana terorisme bisa diminimalisasi.&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent;">"Sekarang, lebih banyak paham radikal yang dinarasikan oleh tokoh-tokoh yang gayanya selebritis itu. Ada di panggung terbuka, di media, di tempat ibadah, di sekolah, di online bahkan saya lihat banyak sekali itu khusus narasi-narasi dari radikal itu," ungkapnya.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent;">Bahkan, dia juga melihat ada media massa yang memberitakan pesan dari ISIS. "Ini kan bahaya. Mari Setop itu dan hentikan," ujarnya.</span></p>