Paus Sperma Mati Diperairan Aceh Timur
Kamis, 21 Juni 2018 12:19

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">ACEH TIMUR</span> – Satu individu paus sperma mati diperairan Selat Malaka dan kini bangkainya ditemukan terdampar dipinggir pantai Kuala Bagok, Desa Baroh Bugeng, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur, Minggu (17/6/2018) sekira pukul 18:00 WIB.</p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Awalnya, paus dengan bobot sekitar 10 ton itu mengampung di pantai Kuala Idi, persisnya di Desa Seuneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur atau 10 kilometer ke arah timur Kuala Bagok, Jumat (15/6/2018) sekira pukul 10:00. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Agar tidak mati, sejumlah nelayan setempat memutuskan untuk mengantarkan kembali paus sperma itu ke laut lepas dengan menggunakan boat mesin milik nelayan setempa, sekitar pukul 12:00. Saat itu tidak terlihat tanda-tanda kekerasan ditubuh paus, bahkan setelah ditarik sekitar 50 kilometer dari bibir pantai, paus sperma itupun kembali menghilang dicelah-celah ombak. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Selang dua hari, paus yang sama diperkirakan mati diperairan Selat Malaka dan mengampung hingga terdampar dipantai Kuala Bagok, Minggu (17/6) sekira pukul 18:00. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Mengetahui ikan paus terdampar, warga sekitar-pun berduyun-duyun ke lokasi melihat dan mengabadikan bangkai paus. Bahkan beberapa warga nekat mencopot giginya dengan alasan dijadikan obat. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Setelah sehari terdampar, kondisi bangkai paus semakin mengembung. Jika tidak segera dikuburkan, maka dalam dua hari kedepan akan meledak dan bau menyengat akan menganggu kesehatan warga sekitar. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">“Posisi bangkai paus sekitar 100 meter dari bibir pantai, bahkan terjadi pasang tidak akan terlihat. Jika meledak dan air laut sedang surut pasti menimbulkan bau menyengat,” kata Maulana, salah seorang warga. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, mengakui adanya bangkai paus yang terdampar di Kuala Bagok, bahkan dua hari sebelumnya juga sempat terdampar dipinggir pantai Kuala Idi Cut. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Tim kita sudah di lokasi melakukan pengukuran. Untuk penguburan masih didiskusikan dengan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat," kata Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, Senin (18/6/2018). </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Sebagaimana diketahui, dua tahun terakhir tercatat paus sperma terdampar di Aceh. Bahkan baru-baru ini, Sembilan indivisu paus terdampar dipantai Ujong Kareng, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, 13 November 2017. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Sebelumnya, seekor paus sperma juga ditemukan mati terdampar dipantai Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, 4 Agustus 2016. </span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Paus sperma atau paus berkepala kotak merupakan makhluk terbesar dan hewan bergigi terbesar didunia. Dinamakan paus sperma dikarenakan bahan putih susu spermacetiyang terdapat di kepalanya. Ukuran kepalanya ini diperkirakan sekitar 40 persen dari panjang badannya.</span></p>