Perempuan Aceh Suarakan Pemilu Bersih
Jumat, 08 Maret 2019 18:21 <p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">BANDA ACEH</span> – Puluhan perempuan Aceh menyuarakan pemilu bersih dan bebas dari praktik politik uang pada peringatan hari perempuan se-dunia, Jumat (8/2/2019).</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">"Kita menuntut agar pemilu serentak 2019 bersih dari segala bentuk intimidasi dan bebas politik uang," kata orator aksi pada perigatan Hari Perempuan se-dunia, Darwati Gani di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Jumat.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Perigantan hari perempuan se-dunia, 8 Maret 2019 mengusung tema melawan kekerasan seksual dan mewujudkan pemilu bersih untuk Aceh hebat.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Puluhan peserta aksi damai tersebut di Halaman Masjid Raya Baiturrahman (MRB), Banda Aceh membawa spanduk bertuliskan, dukung pemilu bersih, sahkan RUUPKS, penuhi hak-hak perempuan Aceh dan tempatnya perempuan adalah di rumah, rumah aspirasi rakyat.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Poster lainnya bertuliskan, perempuan sehat Aceh kuat, perempuan cerdas Aceh gemilang.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Aksi damai itu mendapat pengawalan dari kepolisian dan selanjutnya peserta aksi berjalan kaki dari MRB menuju Bundara Simpang Lima Banda Aceh.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Darwati juga mengajak perempuan di provinsi paling barat Indonesia itu untuk terus menyuarakan keadilan dan memilih perempuan yang punya kapasitas pada pemilu serentak 17 April 2019.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">"Pemilu harus bersih dari ketidakadilan bagi perempuan. Perempuan yang mencalonkan diri sebagai legislatif tidak hanya dimanfaatkan oleh partai politik tertentu melainkan mampu bersaing memperjuangkan hak-hak perempuan di seluruh Aceh," ujarnya.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Orator lainnya, Suaraya mengaku prihatin terkait kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">"Kita berharap kekerasan terhadap perempuan dan anak harus segera berakhir," tuturnya sembari disambut yel-yel oleh peserta aksi, hidup perempuan, hidup perempuan, hidup perempuan.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Aksi damai Hari Perempuan se-dunia tersebut diikuti berbagai perwakilan organisasi antara lain Balai Syura Ureung Inong Aceh, Organisasi masyarakat sipil Aceh, Flower Aceh dan RRUP.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Selain itu juga Serikat Inong Aceh, SeIA, KPI Aceh, PKBI Aceh, AWPF, Puan Addisa, RPPA, Natural Aceh, FKPAR, SP Aceh, LBH Apik Aceh dan pulahan mahasiswi dari sejumlah perguruan tinggi di Banda Aceh.</p>