Sabang Tetap Ramah Wisatawan Meski Jalankan Syariat Islam
Selasa, 02 April 2019 20:04

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">SABANG </span>- Wisatawan yang ingin melancong ke Sabang kadang ragu-ragu dengan aturan syariat Islam yang berlaku di Aceh. Tapi tenang, dijamin tetap ramah wisatawan.
</p><p style="text-align: justify; ">Melancong ke Sabang dapat ditempuh dengan menggunakan kapal dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Wisatawan boleh memilih untuk menyeberang dengan kapal cepat atau pun lambat.
</p><p style="text-align: justify; ">Untuk ke sabang, satu-satunya jalur akses adalah via laut. Sementara waktu, penerbangan yang biasa melayani rute Bandara Maimun Saleh Sabang ke Bandara Kuala Namu Sumatera Utara atau sebaliknya sudah dihentikan pihak maskapai.
</p><p style="text-align: justify; ">Begitu tiba di Pelabuhan Balohan Sabang, wisatawan dapat merental motor atau mobil dengan mudah. Di sana, sebagian penduduk Sabang menunggu pelancong turun dari kapal dan menawari kendaraan.
</p><p style="text-align: justify; ">Dari pelabuhan, wisatawan tinggal memilih destinasi yang ingin dikunjungi. Tentunya, kawasan kilometer nol menjadi salah satu lokasi yang wajib dimasukkan ke dalam agenda.
</p><p style="text-align: justify; ">Selama berada di Sabang kamu dapat mencoba sensasi snorkling ataupun diving. Beberapa destinasi di ujung barat Indonesia ini memang sudah dikenal hingga mancanegara.
</p><p style="text-align: justify; ">Meski daerah Sabang menerapkan Syariat Islam, traveler tetap dibuat nyaman untuk berwisata. Masyarakat di sana juga ramah-ramah dan sudah siap dengan kehadiran wisatawan.
</p><p style="text-align: justify; ">Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Sabang, Faisal, mengatakan, pihaknya tidak kesulitan mempromosikan pariwisata Sabang ke turis asing. Soalnya, jika diberi penjelasan dengan benar, para wisatawan mancanegara tidak pernah mempermasalahkannya.
</p><p style="text-align: justify; ">"Karena peraturan syariat kan berlaku bagi kita (warga Aceh) dan bagi wisatawan yang muslim. Kalau bagi mereka nonmuslim tinggal menyesuaikan dengan daerah syariat seperti di Malaysia, Timur Tengah tetap ramai kunjungannya. Itu karena kita menyampaikan secara benar," kata Faisal, Selasa (2/4/2019).
</p><p style="text-align: justify; ">Walaupun demikian, pada traveler juga dimintai menghormati kearifan lokal yang ada di Aceh. Seperti tidak memakai baju terlalu terbuka saat berada di tempat umum.
</p><p style="text-align: justify; ">Sedangkan ketika berada di laut seperti saat mandi ataupun aktivitas lainnya, wisatawan diberi kelonggaran. Pemkot Sabang tidak mengekang para pelancong
</p><p style="text-align: justify; ">"Kita tidak pernah melarang mereka di laut. Tapi ketika mereka naik ke darat kita sarankan mereka untuk menghormati masyarakat lokal agar menutupi badannya dengan pakaian," jelas Faisal.</p>