Tabloid Indonesia Barokah Sampai juga ke Aceh
Rabu, 30 Januari 2019 12:48<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">BANDA ACEH</span> – Tabloid Indonesia Barokah akhirnya tiba di kota berjulukan Serambi Mekah alias Banda Aceh. Untuk sementara, tabloid yang dikirim dari Jakarta Selatan itu diamankan pihak pos. </p><p style="text-align: justify; ">Pantauan detikcom, pada salah satu amplop kiriman tabloid tersebut tertulis alamat yang dituju yaitu Pengasuh Mahyal Ulum Al-Aziziyah di Jalan Banda Aceh Medan-Medan, KM 16,8, Kelurahan Dilib Bukti, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, Provinsi Aceh. Di bawahnya, tertulis "SIP: Redaksi Tabloid Indonesia Barokah Pondok Melati, Bekasi".</p><p style="text-align: justify; ">Pada kolom yang sama, terdapat tulisan "P. NAD.3.99". Sedangkan pada sudut kanan tas amplop coklat itu terdapat stempel bertuliskan "porto dibayar/postage paid KP Jakarta Selatan 12000 izin nomor :167/PRTD/JSKD/Regional 4/2019 berlaku s/d 31 Desember 2019". Semua amlop kiriman itu kini diamankan di Kantor Pos Banda Aceh. </p><p style="text-align: justify; ">"Kiriman ini kita terima Kamis malam 24 Januari. Itu kita terima kalau kita lihat dari amplopnya itu dikirim dari Jakarta Selatan. Tapi karena kita di sini amplopnya saya cek amplopnya sudah ada blanko artinya dari sisi pos tarifnya sudah dilunasi," kata Wakil Kepala Kantor Pos Banda Aceh Irman Pradiya kepada wartawan saat ditemui di Kantor Pos di Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (30/1/2019). </p><p style="text-align: justify; ">Kantor pos untuk sementara tidak menyalurkan kiriman tabloid itu ke penerima. Hal itu karena sudah ada instruksi untuk menahan dulu peredaran tabloid tersebut. Bungkusan tabloid saat ini disimpan di dalam sebuah tempat di bagian gudang kantor pos. </p><p style="text-align: justify; ">Menurut Irman, pada amplop berisi tabloid Indonesia Barokah itu tertera alamat yang dituju yaitu wilayah Aceh Besar, Banda Aceh, dan Sabang. Meski demikian, pihak kantor pos belum mengetahui jumlah eksemplar tabloid tersebut. </p><p style="text-align: justify; ">"Tabloid itu ditujukan ke masjid dan pesantren. (Jumlahnya) belum sampai ratusan, karena ini gelombang pertama ada info ada gelombang selanjutnya. Tapi saya rasa tidak banyak, 48 amplop," jelas Irman. </p><p style="text-align: justify; ">"(Setelah kita terima) belum ada yang didistribusikan (tabloid tersebut), sampai saat ini masih kita tahan. Jadi kiriman tersebut untuk saat ini untuk daerah Aceh Besar, Banda Aceh, dan Sabang itu masih kita tahan sampai menunggu intstruksi lebih lanjut," ujarnya. </p>