Tangerang Belajar Pariwisata ke Banda Aceh

Rabu, 30 Mei 2018 19:33

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">BANDA ACEH</span> – Kota-kota di Indonesia, bisa saling belajar untuk mengembangkan pariwisata. Misalnya saja Pemkot Tangerang belajar pariwisata dari Pemkot Banda Aceh.
</p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menerima kunjungan kerja Pjs Wali Kota Tangerang M Yusuf di Balai Kota. Dalam hal ini, salah satu yang dibahas adalah sektor Pariwisata. Aminullah mengatakan, Pemkot Banda Aceh saat ini sedang gencar-gencarnya mempromosikan sektor pariwisata untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Kami berharap Tangerang ikut mempromosikan segala keunikan Banda Aceh mulai dari kulinernya hingga seni budayanya yang sudah mendunia," kata Aminullah, Rabu (30/5/2018).&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Menurut Aminullah, kuliner Banda Aceh kini dilabeli 3E yang berarti enak, enak sekali, dan enaaak sekali. Ragamnya pun macam-macam, ada mie Aceh, kuah beulangong, timphan asoe kaya, roti cane, dan kopi Aceh yang aroma dan rasanya sangat khas.&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Kota kami juga memiliki beragam cagar budaya seperti Kherkhof, Taman Putroe Phang, Gunongan, hingga peninggalan tsunami seperti PLTD Apung, dan Kapal di Atas Rumah," jelas Aminullah.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Wisata islami, sambung Aminullah, juga menjadi salah satu concern pihaknya. Targetnya para wisatawan muslim dunia dan juga domestik.&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Kiat untuk menarik minat wisatawan yakni dengan memaksimalkan kegiatan keagamaan, salah satunya dzikir akbar. Dan juga sudah menjadi cita-cita kami untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Zikir," ungkapnya.&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">"Selain di Masjid Raya Baiturrahman dan masjid di desa-desa, di pendopo wali kota juga kita gelar acara tausiah dan zikir bersama setiap minggunya, dan terbuka untuk umum. Yang baru kita luncurkan program Pelajar Cinta Masjid, di mana seluruh pelajar mengikuti tausiah dan dzikir setiap sebulan sekali minimal di Masjid Raya," jelas Aminullah.&nbsp;&nbsp;</span></p><p style="text-align: justify; ">
<span style="background-color: transparent;">Sementara itu, M Yusuf mengatakan kedatangan pihaknya dalam rangka untuk saling sharing informasi soal penerapan konsep smart city.</span></p><p style="text-align: justify; "><span style="background-color: transparent;"> "Apa yang menjadi kelebihan Banda Aceh akan kami bawa pulang ke Tangerang, dan tentu saja kami sangat terbuka untuk berbagi best practice dengan Banda Aceh," kata M Yusuf yang juga merupakan putra asli Aceh ini.&nbsp;</span></p>