Teka-teki Ikan Mati Massal di Pantai Banda Aceh

Jumat, 31 Mei 2019 13:18

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">BANDA ACEH</span> – Keberadaan ikan yang disebut mati massal di pantai di Banda Aceh sempat membuat heboh. Terjawab sudah, ternyata ikan itu hasil tangkapan nelayan.
</p><p style="text-align: justify; ">"Ikan yang di pantai itu hasil tangkapan kita, namun karena banyak sekali kita bagi-bagi untuk masyarakat," kata seorang nelayan Gampong Jawa, Banda Aceh, Surya, Jumat (31/5/2019).
</p><p style="text-align: justify; ">Menurut Surya, pada Rabu (29/5) kemarin, dia bersama beberapa nelayan lain menabur pukat pantai di Pantai Gampong Jawa. Pukat ditabur menggunakan boat dan membentuk huruf "U".</p><p style="text-align: justify; ">Jaring pukat itu kemudian ditarik secara manual oleh beberapa pria. Prosesnya dilakukan pada siang hari. Ikan yang terjebak di dalam jaring dibawa ke darat.</p><p style="text-align: justify; ">Penangkapan ikan menggunakan pukat pantai dilakukan nelayan tradisional setiap hari. Di Aceh, aktivitas mereka dikenal dengan sebutan 'tarek pukat'.
</p><p style="text-align: justify; ">"Hari itu kami labuh pukat sekitar jam 11 siang. Ikan yang kami dapat sangat melimpah. Jadi sebagian kami ambil untuk dibawa ke TPI, dan sisanya kami bagi-bagi," jelas Surya.
</p><p style="text-align: justify; ">Surya menjelaskan, melimpahnya hasil tanggapan memang sering terjadi pada musim-musim tertentu. Dia membantah keberadaan ikan di bibir pantai itu sebagai fenomena luar biasa.
</p><p style="text-align: justify; ">"Itu memang hasil pukat pantai. Jadi bukan kita saja yang mendapat rezeki, tapi masyarakat juga," bebernya.
</p><p style="text-align: justify; ">Hari itu, masyarakat di Banda Aceh memang berbondong-bondong memilih ikan-ikan tersebut. Mereka membawa plastik berukuran besar maupun karung.
</p><p style="text-align: justify; ">Ikan tersebut dibawa pulang untuk dimasak. Beberapa warga memilih mengolahnya sebagai ikan asin.</p>