ACEH UTARA – Untuk pertama kalinya sejak berdirinya Masjid Syuhada pada tahun 1990-an, masyarakat Gampong Reuleut Barat dan Reuleut Timu melaksanakan perayaan Maulid Nabi Muhammad S.A.W secara bersama-sama. Acara tersebut dipimpin oleh Imum Syik Masjid Syuhada, Tgk. Ibrahim, dengan dukungan penuh dari warga kedua gampong.
Panitia penyelenggara yang dibentuk melalui rapat pada 3 September 2025 mencatat sebanyak 351 kepala keluarga berpartisipasi dalam kenduri. Setiap keluarga menyumbang lima bungkus nasi sehingga terkumpul 1.755 bungkus, ditambah 55 kotak air mineral serta uang sedekah Rp300.000. Dana tersebut dikelola oleh bendahara panitia, Bayu Anan.
“Ini adalah wujud kebersamaan warga. Semua orang berkontribusi, sekecil apa pun itu. Dengan cara seperti ini, kita bisa merayakan Maulid Nabi dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan,” ujar Bayu Anan.
Panitia pembagian kenduri ditetapkan sebanyak 16 orang, terdiri dari delapan perwakilan Reuleut Barat dan delapan dari Reuleut Timu. Mereka mengenakan pita di bahu sebagai tanda khusus. Dari pihak Reuleut Timu, panitia diketuai oleh Husaini Taleb bersama Mulyadi, Ruslandani, Khalid, Maimun, Aguswandi, Andira, dan Munzir.
Rangkaian acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan zikir bersama di Masjid Baru. Sekitar pukul 11.00 WIB, panitia mulai membagikan kenduri ke beberapa titik, yaitu Meunasah, Masjid Lama, dan balai pengajian. Sistem distribusi ini dilakukan agar warga lebih mudah menerima hidangan.
Menurut Husaini Taleb, ketua panitia dari Reuleut Timu, pembagian kenduri berjalan lancar karena semua pihak terlibat aktif.
“Warga sangat antusias. Kami saling bantu tanpa melihat perbedaan wilayah, karena tujuan utama adalah memperingati kelahiran Rasulullah sekaligus mempererat silaturahmi,” ujarnya.
Keterlibatan warga dalam menyumbang makanan dan tenaga menjadi daya tarik tersendiri dalam acara ini. Tradisi gotong royong yang masih terjaga memperlihatkan kuatnya nilai kebersamaan di kalangan masyarakat Reuleut Barat dan Reuleut Timu.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Universitas Malikussaleh yang berada di kawasan Reuleut. Pihak universitas mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk sinergi antara dunia kampus dan masyarakat.
“Kami bangga bisa mendukung kegiatan ini. Universitas Malikussaleh selalu berkomitmen menjaga kedekatan dengan masyarakat sekitar,” kata seorang perwakilan kampus.
Imum Syik Masjid Syuhada, Tgk. Ibrahim, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya Maulid bersama ini.
“Sejak masjid ini berdiri, baru kali ini kita melaksanakan perayaan secara kolektif. Semoga tradisi ini bisa terus kita jaga untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah,” ucapnya.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. ini menjadi momen penting dalam sejarah Masjid Syuhada. Selain memperingati kelahiran Rasulullah, acara ini juga meneguhkan persatuan warga serta menumbuhkan kembali semangat kebersamaan yang sudah lama dirindukan.(ds)