Pemerintah Aceh Dukung Usulan Jalur Rempah Nusantara ke Unesco
Rabu, 08 November 2023 09:48
BANDA ACEH – Pemerintah Aceh sangat mendukung usulan pemerintah pusat kepada Unesco untuk menjadikan jalur rempah nusantara sebagai warisan budaya tak benda dunia. Pemilihan slogan ‘Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia,’ pada gelaran Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8, adalah salah satu bentuk dukungan tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Iskandar AP, saat membacakan sambutan Penjabat Gubernur Aceh pada Malam Anugerah Kebudayaan Aceh 2023, yang merupakan rangkaian dari Pekan Kebudayaan Aceh ke-8, di Aula Meuligoe Wali Nanggroe, Senin (5/11/2023) malam.
“Pemerintah Aceh sangat mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk menjadikan jalur rempah nusantara sebagai warisan budaya tak benda dunia ke badan dunia Unesco. Apalagi PKA tahun ini memilih slogan ‘Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia,’ sebagai dukungan Aceh terhadap upaya tersebut,” ujar Iskandar.
Di masa lampau, Aceh memiliki peran sangat penting dalam peta jalur rempah nusantara. Namun, berbicara tentang Aceh tentu tidak semata bicara tentang rempah atau kuliner saja karena Aceh juga memiliki keragaman dan kekayaan budaya, adat dan seni.
“Berbicara tentang Aceh, kita tentu akan membahas tentang 23 kabupaten dan kota, yang masing-masing memiliki warisan kekayaan budaya serta adat istiadatnya tersendiri,” kata Iskandar.
Oleh karena itu, di tengah gempuran arus globalisasi serta kemajuan teknologi informasi yang membuat dunia seakan menyempit, preservasi dan pengembangan budaya lokal, tentu menjadi elemen penting dalam target pembangunan manusia Aceh seutuhnya.
Pemerintah Aceh senantiasa berkomitmen penuh dalam usaha mendukung preservasi dan pengembangan budaya ini. Salah satu pengejawantahan komitmen ini, dipandang perlu untuk memberikan apresiasi pada para seniman, budayawan, dan sejarawan yang telah mengabdikan pikiran dan ikhtiarnya bagi pengembangan budaya Aceh.
“Pemberian penghargaan ini, selain memberi pengakuan dan apresiasi atas capaian mereka, juga diharapkan dapat lebih menggali dan menguatkan karakter budaya Aceh serta para pelaku budaya, untuk memenuhi kebutuhan generasi penerus akan sosok-sosok tokoh dan panutan dalam lingkungan seni, adat istiadat dan budaya di Aceh,” sambung Iskandar.
Pemerintah Aceh, sambung Iskandar, sangat mengapresiasi sosok-sosok dan tokoh yang berdedikasi tinggi dan telah berjasa melestarikan, mengembangkan dan memajukan kebudayaan di Aceh.
Iskandar mengungkapkan, dewasa ini semakin banyak ilmuwan, seniman dan budayawan dari mancanegara tertarik untuk mempelajari kebudayaan dan produk budaya Aceh. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi salah satu media pelestari adat budaya Aceh.
“Kita semua tentu berharap, di masa depan akan lahir generasi penerus yang dengan sekuat tenaga dan sepenuh cinta, berusaha untuk melestarikan dan memajukan budaya di tanah indatu ini,” tamnah Iskandar.
Kemudian Iskandar mengajak seluruh pemangku kebijakan dan seluruh pemerhati dan pelaku budaya, untuk memanfaatkan pesatnya kemajuan teknologi dalam mendukung pelestarian dan pengembangan budaya, terutama dalam memperkenalkannya ke berbagai belahan dunia, bukan justru terlena dengan budaya luar yang datang.
“Adat istiadat, seni budaya dan tradisi para endatu yang kita yakini begitu indah dan luhur. Mari kita sampaikan kepada dunia luar bahwa melalui kekayaan adat budaya kita mampu membentuk kita menjadi bangsa yang berkarakter kuat dan disegani. Selamat kepada para penerima Anugerah Budaya PKA ke-8 Tahun 2023. Semoga apresiasi ini menjadi pendorong semangat dan dedikasi yang lebih membara, untuk melestarikan dan memajukan budaya Aceh,” pungkas Iskandar.(ds)